MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM PEMBELAJARAN PAI
H.A.R. Tilaar yang
menuki tulisannya Pradep A. Dillon dan J. Mark Halstead “Multicultural
Education” dalam buku Philosophy of Education dengan sangat tegas mengungkapkan
bahwa pemikiran mengenai multikulturalisme dalam dunia pendidikan kemungkinan
telah jauh-jauh hari berkembang menjelang setengah abad atau seabad lamanya.
Selain itu, perkembangan wacana multikulturalisme khususya di Amerika Serikat,
seperti dijelaskan H.A.R. Tilaar, terjadi ketika kebudayaan di negara ini
didominasi oleh kebudayaan“WASP”yaitu kebudayaan putih (white), dari bangsa
Anglo Saxon (yang berbahasa Inggris) dan yang beragama Protestan telah
mendominasi kebudayaan di negara ini. Sehingga, nilai-nilai WASP inilah yang
kemudian menguasai mainstream kebudayaan di negara Paman Sam tersebut. (Tilaar
2009)
Dari pendapat di
atas dapat dipahami bahwa, pendidikan multikultural adalah sebuah ide atau
konsep, juga sebagai sebuah gerakan reformasi pendidikan, dan sebagai proses
pendidikan untuk mengakomodir semua kepentingan siswa baik dilihat dari
karakteristik jenis kelamin, kelas sosial, etnis, ras, atau latar belakang
budaya dari siswa itu sendiri.
Disisi lain
pendidikan multikultural ini dapat membatu para guru dalam medapatkan
pengetahuan, keterampilan, serta melayani para siswa yang secara kesejarahan
termarjinalisasi Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 7, Mei 2016 P.
ISSN: 20869118 E-ISSN: 2528-2476 8 oleh institusi atau oleh orang-orang yang
memiliki posisi istimewa
Sedangkan
pendidikan multikultural sebagaimana dikembangkan oleh Prof. C.I Bennett dalam
buku Comprehensive Multicultural Education yang dikutip H.A.R Tilaar, adalah
suatu konsep dasar yang terintegrasi dan meliputi tujuan-tujuan yang sangat
komprehensif. Konsep tersebut adalah sebagai berikut(Tilaar, 2009) Ada empat
nilai inti atau core value dari pendidikan multikultural, yaitu :
1.
Apresiasi
terhadap adanya kenyataan budaya dalam masyarakat;
2.
Pengakuan
terhadap harkat manusia dan HAM;
3.
Pengembangan
tanggung jawab masyarakat dunia;
4.
Pengembangan
tanggung jawab manusia terhadap planet bumi
Pendidikan Agama
Islam berwawasan multikultural memiliki beberapa asumsi pokok yang menjadi
karakteristiknya. Pendidikan Agama Islam berwawasan multikultural dialamatkan
untuk memenuhi kebutuhan Nasional akan pendidikan yang secara berkesinambungan
merepresentasikan keanekaragaman wajah agama (dan kultural) dan perjumpaannya
dalam kesetaraan dan harmoni.
Adapun
karakteristik pendidikan agama Islam berwawasan multikultural yang dapat
dikembangkan guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas yaitu:
1.
Guru
hendaknya dapat memberikan pemahaman kepada siswanya agar supaya dapat belajar
dalam menghargai perbedaan.
2. Membangun saling percaya.
3. Memelihara saling pengertian (mutual understanding).
4. Menjunjung sikap saling menghargai (mutual respect).
5. Terbuka dalam berfikir.
6.
Apresiasi
dan Interdependensi (saling menunjukkan apresiasi dan memelihara relasi,
keterikatan, kohesi, dan kesalingkaitan sosial yang rekat)
7. Guru dapat mengembangkan kegiatan resolusi konflik dan rekonsiliasi
nirkekerasan.
JANGAN LUPA BAHAGIA.
0 komentar:
Posting Komentar