Minggu, 29 September 2019

INOVASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI ERA INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY

Pendidikan sebagai faktor kunci dalam pembangunan bangsa dan Negara. Dua masalah pokok yang dihadapi adalah peningkatan mutu dan perluasaan kesempatan belajar. Pendidikan di masa mendatang akan menjadi milik mereka yang dapat memanfaatkan teknologi (pendidikan dan penagajaran/instruksional). Pemanfaatan teknologi pendidikan perlu dalam rangka kegiatan belajar mengajar. Semakin pesatnya perkembangan teknologi di masa globalisasi yang digunakan untuk meningkatkan efektifitas serta efisiensi dalam pendidikan, juga memberikan dampak atau akibat kepada dunia sosial budaya masyarakat. Adanya dampak positif serta negatif dalam perkembangan teknologi, tentunya dapat memberikan pengaruh kepada proses pembelajaran pendidikan agama Islam ke depan, yang selama ini dipandang masih tradisional dalam metode ataupun sistem pembelajarannya. Karena itu, sangat urgen bagi pembelajaran pendidikan agama Islam melakukan inovasi baik dari metode maupun sistem pembelajarannya sehingga melahirkan pembelajaran kreatif, inovatif dan efektif. Teknologi Pendidikan Sebagai Teori dan Praktik Teknologi pendidikan dalam istilah bahasa Inggris Instructional Technology adalah media komunikasi yang berkembang pesat, dan dapat dimanfaatkan dalam pendidikan. Definisi teknologi pendidikan perlu dilihat dari berbagai aspek yaitu: aspek teoritik, aspek bidang garapan dan aspek profesi. Jika dipandang dari aspek teoritik, teknologi pendidikan adalah serangkaian ide dan prinsip tentang cara bagaimana pendidikan dan pembelajaran harus dilaksanakan dengan menggunakan teknologi. Sedangkan aspek bidang garapan memandang teknologi pendidikan sebagai aplikasi ide-ide dan prinsip-prinsip teoritik untuk memecahkan masalah-masalah konkrit dalam bidang pendidikan dan pembelajaran. Serta dari aspek profesi, teknologi pendidikan dipandang sebagai profesi suatu kelompok pelaksana tertentu yang diorganisasikan, memenuhi kriteria tertentu, memiliki tugas tertentu, dan bergabung untuk membentuk bagian tertentu dari bidang tersebut. Teknologi memiliki karakteristik tertentu yang sangat relevan bagi kepentingan pendidikan. Teknologi pendidikan memungkinkan adanya: Pertama, penyebaran informasi secara luas, merata, cepat, seragam dan terintegrasi. Kedua, penyajian materi secara logis, ilmiah dan sistematis serta mampu melengkapi, menunjang, memperjelas konsep-konsep, prinsip-prinsip atau proposisi materi pelajaran. Ketiga, menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar mengajar secara efektif, efisien dan produktif sesuai kebutuhan dan tuntutan peserta didik. Keempat, pemanfaatan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi secara lebih menarik. Internet Sebagai Media Pembelajaran Internet merupakan suatu media untuk berbagi informasi dan berinteraksi kapan dan dimana saja. Menurut Turban, internet merupakan jaringan komputer yang besar di dunia yang secara aktual merupakan jaringan dari jaringan. Awalnya, internet lahir untuk suatu keperluan militer Amerika Serikat. Pada awal tahun 1969 Avanced Research Project Agency (ARPA) dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, membuat suatu eksperimen jaringan yang diberi nama ARPAnet untuk mendukung keperluan penelitian (riset) kalangan militer. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya jaringan ini dipergunakan untuk keperluan riset pergurungan tinggi, yang dimulai dengan University of California, Stanford Research Institute dan University of Utah. Sejumlah studi telah dilakukan, menunjukkan bahwa internet memang bisa dipergunakan sebagai media pembelajaran, seperti studi yang dilakukan oleh Center for Applied Special Technology (CAST) pada tahun 1996 terhadap sekitar 500 murid kelas lima dan enam sekolah dasar. Pihak pengelola SMART school beranggapan bahwa penggunaan ICT khususnya internet bisa mendorong murid menjadi lebih aktif belajar (active learners). Pendayagunaan internet untuk pendidikan dan pembelajaran bisa dilakukan dalam tiga bentuk yaitu: 1. Web Course, adalah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, dimana seluruh bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet. 2. Web Centric Course, dimana sebagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka. 3. Web Enhance Course, yaitu pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk menunjang peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar dikelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka dikelas. Kedua bentuk pemanfaatan internet untuk pembelajaran tersebut sangat dimungkinkan untuk pembelajaran PAI non-formal yaitu web course dan web centric course. Sedangkan pembelajaran PAI formal di sekolah atau madrasah dapat memanfaatkan bentuk web enhance course. Sekarang tinggal bagaimana bentuk-bentuk pemanfaatan internet tersebut dapat dikuasai oleh guru PAI sebagai operator atau pengguna media bersama-sama peserta didik. Manfaat penggunaan internet untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran sebagai berikut: Pertama, guru dan peserta didik dapat berkomunikasi secara reguler, serta dapat berdiskusi melalui internet. Kedua, guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar secara terstruktur dan terjadwal. Ketiga,siswa dapat me-review bahan ajar setiap waktu, serta dapat menambah informasi yang berkaitan dengan bahan ajar. Keempat, peran siswa menjadi lebih aktif. Kelima, relatif lebih efisien. Pemanfaatan e-Learning dalam Pembelajaran Istilah e-learning terdiri dari huruf e merupakan singkatan dari electronic dan kata learning artinya pembelajaran. E-learning dapat diartikan sebagai pembelajaran dengan memanfaatkan bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat komputer. Istilah E-learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk dunia maya. Namun istilah E-learning ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses pembelajaran yang ada di sekolah/ madrasah atau perguruan tinggi. Kelebihan dari penggunaan E-learning antara lain : 1. Meningkatkan interaksi pembelajaran. 2. Mempemudah interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja. 3. Memiliki jangkauan yang luas. 4. Mempermudah penyimpanan materi pembelajaran. Prinsip-prinsip E-learning antara lain : 1. e-learning sebagai alat bantu proses pembelajaran sehingga dapat menyelesaikan masalah, menghasilka reaktivitas, membuat pross pembelajaran lebih mudah, terarah dan bermakna. 2. sebagai sebuah alternatif sistem pendidikan. Memiliki prinsip prosesnya lebih banyak bergantung kepada teknologi canggih. 3. sesuaikan E-learning dengan kesiapan guru, peserta didik, dan fasilitas sistem pembelajaran. Menurut Fryer ada 2 pendekatan dalam memanfaatkan E-learning : 1. Pendekatan topik (Theme-Centered Approach) Pertama menentukan topik , menentukan tujuan pembelajaran yang akan di capai, dan menetukan aktifitas pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi yang relevan untuk mencpai tujuan pembelajaran. 2. Pendekatan Sofware (Software-Centered Approach) Pada pendekatan ini memulai dengan mengidentifikasi teknologi informasi. Kemudian, guru merencanakan strategi pembelajaran yang relevan untuk topik pembelajaran. Pembelajaran PAI Berbasis ICT Sebagai Solusi Problematika pendidikan Agama Islam selama ini mencakupi tiga hal: pertama, salah mendefinisikan agama. Kedua, paradigma yang digunakan dalam pembelajaran agama. Ketiga, tujuan pembelajaran agama. Agama hanya dimaknai sebatas ritual dan bacaan-bacaan semata, padahal secara mendalam agama dapat diartikan keseluruhan tingkah laku manusia dalam hidup. Tingkah laku itu membentuk keutuhan manusia berakhlak mulia atas dasar beriman kepada Tuhan dan tanggung jawab pribagi di hari kemudian. Berdasarkan problematika tersebut, inovasi pembelajaran pendidikan agama Islam sangat perlu dilakukan. Salah satunya adalah pembelajaran berbasis ICT sebagai alternatif baru dalam proses pembelajaran PAI sehingga problematika dapat dipecahkan serta tujuan yang diinginkan dapat terealisasikan. Namun bentuk penerapan dari pendidikan agama Islam berbasis ICT inilah yang akan dikaji serta didesain sesuai kebutuhan peserta didik. Pembelajaran PAI berbasis ICT disini maksudnya adalah proses pembelajaran agama Islam yang berusaha memecahkan masalah pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber yang ada seefektif mungkin. Namun lebih ditekankan kepada pendayagunaan ICT khususnya internet sebagai media pembelajaran pendidikan agama Islam dalam bentuk e-learning. Inovasi Pembelajaran PAI di Sekolah atau Madrasah Inovasi adalah suatu perubahan baru menuju ke arah perbaikan atau berbeda dari yang ada sebelumnya, dilakukan dengan sengaja dan berencana. Dalam konteks teknologi pembelajaran, inovasi mengacu kepada pemanfaatan teknologi canggih, baik perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware) dalam proses pembelajaran. Tujuan utama aplikasi teknologi baru ini adalah untuk meningkatkan mutu, efektivitas dan efisiensi pembalajaran. Metode dan strategi juga merupakan sebuah inovasi dalam pembelajaran. Inovasi dalam hal pesan-pesan al-Qur’an Hadis yang disampaikan dalam pembelajaran PAI telah mengalami kemajuan. Hal ini terbukti dengan banyaknya software-software Islami yang diciptakan oleh pakar yang bisa dimanfaatkan dalam menunjang media pembelajaran. Seperti halnya power point, flash, al-Qur’an digital, Hadits digital, e-book, games dan lain sebagainya. Dengan demikian pemanfaatan ICT, bisa membawa dampak positif bagi pembelajaran PAI. Ia bisa mempermudah pembelajaran, sekaligus bisa menampilkan pembelajaran yang tidak membosankan dengan hanya bertumpu pada satu metode saja. Guru PAI juga tidak dipandang ketinggalan zaman, namun bisa mempelopori ICT yang bermoral dan bermartabat. Inovasi dalam pembelajaran al-Qur’an Hadis di sekolah misalnya, dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajarannya. Berikut langkah-langkah inovasi pembelajaran al-Qur’an Hadis berbasis ICT : 1. Mengajarkan materi al-Qur’an Hadits tentang ilmu tajwid dengan memanfaatkan web blog di internet yang menjelaskan tentang hukum nun mati dan tanwin 2. Memberikan kesempatan kepada setiap peserta didik untuk menampilkan web blog mereka serta menjelaskan materi yang telah mereka susun sesuai silabus di depan peserta didik yang lain 3. Memberikan kesempatan peserta didik lain untuk bertanya dengan memanfaatkan fasilitas komentar di dalam web blog yang telah ditampilkan ataupun bertanya secara langsung 4. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mendownload games tentang ilmu tajwid di playstore, lalu guru menunjuk peserta didik untuk mencoba games tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di dalam games; 5. Guru memberikan penjelasan secara detail tentang materi tersebut, melengkapi jawaban dengan menggunakan media web blog, serta menilai hasil jawaban peserta didik dalam media games.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Resources

Hitstats Counter