Minggu, 06 Oktober 2019



Pembelajaran dan Pengajaran Kontekstual (CTL) adalah salah satu topik hangat dalam dunia pendidikan saat ini.
CTL menawarkan jalan menuju keunggulan akademis yang dapat diikuti oleh semua peserta didik. Hal ini bisa terjadi karena CTL sesuai dengan cara kerja otak dan prinsipprinsip yang menyokong sistem kehidupan.
Penemuan-penemuan terbaru dalam ilmu pengetahuan modern tentang otak, dan prinsip-prinsip dasar tertentu yang menyokong semua sistem kehidupan dan keseluruhan alam semesta, menjadi dasar bagi pembelajaran dan pengajaran kontekstual.
CTL adalah sebuah sistem menyeluruh yang menyerupai cara kerja alam bekerja.
Dalam wacana pendidikan, ada dua dua tataran tataran yang kerap menjadi
diskursus, yakni teori dan praktik. John Dewey (salah seorang filsuf pendidikan)
mengingatkan kita bahwa terori pada akhirnya dan seyogianya akan bermetamorfosis
menjelma menjadi sesuatu yang sangat praktis. Dalam perjalanan waktu, beragam teori
muncul secara silih berganti, baik teori itu bersifat baru, ataupun menguatkan teori
sebelumnya, ataupun antitesis dari teori sebelumnya, dan terkadang teori itu
merupakan sinergisitas dari berbagai pendekatan cabang disiplin ilmu, sebagaimana
yang diungkapkan oleh Beauchamp. 6 Semua teori termanifestasikan ke dalam tiga
kategori ilmu, yaitu humaniora, ilmu alam, dan ilmu sosial. CTL juga merupakan
sinergisitas dari berbagai disiplin ilmu.
Untuk memahami hubungan teori dan implementasinya dalam dunia
pendidikan, ada empat konsep kunci yang saling berkaitan, yaitu teaching, learning,
instruction, dan curriculum. Keterkaitannya dapat diuraikan sebagai berikut. Teaching
adalah refleksi sistem kepribadian sang guru yang bertindak secaraq profesional;
learning adalah refleksi sistem kepribadian siswa yang menunjukkan prilakunya, terkait
dengan tugas yang diberikan; instruction adalah sistem sosial tempat berlangsunya
sistem pembelajaran; sedangkan curriculum adalah sistem sosial yang berujung pada
sebuah rencana pengajaran.7 Johnson memberikan gambarab sederhana tentang CTL,
sebagai berikut :
“…an education process that aims to help students see meaning in the academic material they
are studying by connecting academic they are studing by connecting academic subjects with the
context their daily lives, that is, with context of their personal, social, and cultural
circumstance. To achive this aim, the system encompasses the following eight components;
making meaningfull connection, doing significant work, self-regulation learning, collaborating,
critical and creative thingking, nurturing the individual, reaching high standarts, using
authentic assesment.
“…sistem CTL adalah sebuah proses pendidikan yang bertujuan menolong para siswa
melihat makna di dalam materi akademik yang mereka pelajari dengan cara
menghubungkan subyek-subyek akademik dengan konteks keseharian mereka, yaitu yang
berkaitan dengan keadaan pribadi, sosial, dan budaya mereka. Untuk mencapai tujuan ini
sistem tersebut mencakup delapan komponen,berikut: membuat keterkaitan-keterkaitan yang bermakna, melakukan pekerjaan yang berarti, melakukan pembelajaran yang diatur
sendiri, melakukan kerja sama, , berfikir kritis dan kreatif, membantu individu untuk
tumbuh dan berkembang, mencapai standar yang tinggi, dan menggunakan penilaian
otentik.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Resources

Hitstats Counter