INOVASI PEMBELAJARAN PAI DENGAN PENGEMBANGAN MODEL CONSTRUCTIVISM
PADA JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
A.
Pendahuluan
Lembaga pendidikan islam dengan Misi
sosialnyauntuk mewariskan dan menginternalisasikan nilai luhur. Misi ini dapat
dicapai secara maksimal apabila lembaga tersebut memiliki modal human-capital
dan sosial capital yang memadai dan juga memliki tingkat keefektifan dan
efesien yang tinggi, termasuk didalamnya menginovasi berbagai metode
pembelajaran.
konstruktivisme merupakan sebuah proses
membangun pengetahuan dalam diri peserta didik. Proses inilah yang akan di-setting
sedemikan rupa dalam sebuah inovasi pembelajaran dengan model konsrtukvism,
agar dapat menghasilkan peserta didik yang kreatif.
B.
Hakikat Pembelajaran PAI Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
1.
Pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI).
Pendidikan Agama Islam ialah usaha
berupa bimbingan dan asuhan terhadap peserta didik agar kelak setelah
selesai pendidikan-nya dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama islam serta
menjadikan nya sebagai pedoman hidup (way of life).
2.
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Agama dan
Keagamaan
Pembelajaran
PAI di sekolah berfungsi untuk membentuk manusia muslim yang dapat menafasi
profesinya. PAI harus dapat membingkai dalam pikiran, perasaan dan perilaku peserta didik, sehingga apapun profesinya,
nafasnya tetap muslim.
3.
Signifikasi Pembelajaran PAI Pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah.
Sebelum Albert
Einstein berkata”Science without religion is blind, religion without science
is lame”, agama islam juga memandang penting antara ilmu dan agama. Wahyu pertama Nabi SAW mengandung perintah untuk menguasai ilmu dengan landasan
iman ( Q.S. Al-Alaq : 1-5 ). Jenjang pendidikan dasar dan menengah dapat
dijadikan sebagai lahan penanaman nilai-nilai Religius guna
mempersiapkan sedini mungkin sebelum terjun ke jurusan masing-masing.
4.
Permendiknas No 41 Tahun 2007: Mencerminkan Kontruktivisme.
Dengan adanya prinsip reformasi pendidikan
yang mengubah paradigma pengajaran menjadi paradigma pembelajaran ( proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar ) guna membentuk sikap ( proactive ) untuk menjawab
tantangan zaman yang sifatnya relatif.
C.
Model Constructivism ( Kontuktivisme ) Dalam Pembelajaran.
1.
Memahami Model Contuktivism ( Kontuktivisme ).
Kontruktivisme adalah suatu aliran filsafat
yang berasumsi bahwa pengetahuan seseorang bukan hasil transfer dari
guru kepada peserta didik, tetapi sebuah proses yang dibentuk oleh peserta
didik itu sendiri dengan bantuan pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.
Maka, teori ini mendorong keaktifan peserta
didik untuk menemukan sendiri kompetensi, pengetahuan atau teknologi guna
mengembangkan dirinya sendiri. Disamping itu, teori ini dipandang memiliki
potensi atau condong kemodernism.
2.
Implikasi Kontruktivisme dalam Pembelajaran.
Pendidik adalah fasilitator yang menyediakan
secara matang untuk proses asimilasi dan akomodasi tersampaikan.
Dengan demikian, pada model kontruktivisme ini perananan ”Proses” dalam
pembelajaran jauh lebih penting daripada ”Hasil”.
D. Aplikasi Model Konstruktivisme Dalam
Pembelajaran PAI
Model konstruktivisme berupaya untuk meningkatkan mutu kualitas
pembelajaran. Dengan student centered dapat memberdayakan kelas yaitu pelibatan
peserta didik secara aktif untuk
membangun/ membentuk pengalaman mereka sendiri sehingga terciptanya space (ruang)
untuk belajar agar dapat melakukan proses eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi.
Dengan materi PAI yang bersifat ta’aqqul, sangat memungkinkan
menggunakan model ini yang sebenarnya proses pembelajaran PAI memperkuat aspek
afeksi (afektif) dan membuat suasana belajar yang dapat menafasi profesinya
(perilaku profesional, tetapi tetap nafasnya agama) sehingga wilayah afeksi
tadi akan kuat dan berdampak pada psikomotornya.
keren mas bro :)
BalasHapus